Entah apa yang terlintas dipikiranku sore ini. Matahari tak begitu terik bahkan sesekali mendung dan hujan datang. Tapi aku masih teringat dengan sinar dimatamu yang begitu cerah. Secerah cahaya Senja, seteduh bayangan senja dan sehangat udara dikala senja datang.
Aku memang tak begitu pandai menulis, bahkan aku membenci tulisanku karena aku tak pernah bisa mengungkapkan sesuatu lewat kata kata yang pas.
Begitupun caraku mengagumimu. Aku tak pernah tau kata yang tepat untuk mengungkapkan rasa untukmu entah cinta, sayang, benci ataukah apa.
Sore ini dia terlihat begitu seceria dari biasanya. Bias matanya senyumnya terasa berbeda dari biasanya. Mungkin aku tak sepandai bahkan secantik dia, tapi aku masih saja mengagumimu.
Dari dalam kaca ini aku selalu melihatmu, melihat dia dan melihat diriku sendiri. Betapa indah ketika kita bisa melihat orang lain dari sudut kaca ini. Mengagumi seseorang dari sudut kaca ini dan dari bagaiman akau mengagumimu. Ah apakah ini cuma kagum?
perasaan yang begitu sulit untuk ku ungkapkan dengan kata-kata.
sedangkan Dia, hah aku tak begitu mengenalnya tapi aku tau dari kaca ini dia selalu berada di dekatmu . Aah Perasaan ini begitu menyiksa ku.
Namun, lambat laun aku mulai menyadari, mencintai seseorang itu memang tak mudah. aku hanya bisa menyelipkan namamu dalam doa.
ah kenapa cinta? apa sebenarnya rasa yang ada di hatiku untukmu.
hari berganti hari kaca dari sudut aku memandangmu mulai retak aku tak bisa melihatmu lagi. mungkin ini yang terbaik. Mungkin Aku menyayangimu dalam rangkain kata yang mungkin tak pernah ku ucapkan untukmu, rangkain kata yang mungkin aku sendiripun susah untuk mengungkapkannya namun namamu selalu ku ucapkan di setiap doaku.
Oleh : Wahyuning Lestari
No comments:
Post a Comment